Hati ibarat kaca nan bening, setitik embunpun dapat membuatnya kusam, terlebih debu, kotoran maupun air yang bernoda hitam. Apa jadinya kalau kebeningannya terciprat noda? Tentu ia menjadi penghalang dalam kita berkaca dan tak lagi dapat menampakkan sosokdiri yang sempurna.
Begitupun dengan hati. Untuk pembersihan penyuciannya dibutuhkan suatu proses yang tentunya mesti bersumber dari wahyu ilahi, syariat yang dibawa Nabi SAW. Di antara factor-faktor yang dpat menjaga kesucian adalah :
a. Selalu menjaga niat.
Niat merupakan barometer segala ucapan dan perbuatan seorang muslim. Maka menjaganya dari segala kotoran dan maksiat menjadi kunci utama dalam pembersihannya.
b. Membaca dan mempelajari Al Qur’an.
Kita tahu bahwa Al Qur’an adalh tali Allah yang kuat. Tali ini memperkokoh hubungan hamba dengan Rabnya. Al Qur’anpun menjadi obat penyakit hati bagi hamba yang membaca dan mempelajari.
c. Banyak berdzikir.
Dengan dzikir yang tulus, segala belenggu syahwat akan terputus dan menjadikan ketenangan hati.
d. Mohon ampun dengan memperbanyak istighfar dan memperbanyak amal kebaikan.
Dengan memohon ampun dengan membaca istighfar seorang hamba bakal menuai ampunan minimal dalam 1 hari 100X istighfar. Dengan memperbanyak amal kebaikan bisa menutupi segala dosa-dosa dan noda-noda yang ada di hati.
e. Shalat malam.
Shalat malam merupakan kebiasaan orang-orang shalih dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mensucikan hati. Rasulullah SAW bersabda “ hendaknya kalian melakukan shalat malam. Sesungguhnya shalat malam adalah kebiasaan orang-orang shalih, pendekatan diri kepada Allah, pencegah dosa, penghapus kesalahan, dan pengusir penyakit dari tubuh.(Riwayat Ahmad).
f. Menghadiri majelis ilmu dan bergaul dengan orang-orang shalih.
Dengan menghadiri majelis ilmu dapat meminimalisir niat-niat jelek yang timbul. Disamping itu dengan menghadiri majelis ilmu kita juga bisa meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat untuuk diri kita.dengan bergaul dengan orang-orang shalih segala tingkah laku dan perbuatan kita akan senantiasa terjaga dan terkendali, karena orang-orang shalih akan selalu mengajak kita untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan apabila kita melakukan kesalahan maka akan selalu di ingatkannya.
g. Mengingat kematian.
Yaitu dengan sering-sering ziarah kekubur.dengan begitu maka akan menjadikan kita untuk selalu menyibukkan diri dengan berbuat baik dan meningkatkan amal ibadah untuk mempersiapkan bekal kita di akhirat kelak.
h. Bersikap zuhud terhadap dunia.
Bukan berarti kita melupakan dunia atau tak butuh lagi dunia tetapi hajat kita kepada akhirat mesti menjadi prioritas utamadaripada dunia yang fana ini.memberi prioritas kapada akhirat berarti salah satu upaya membebaskan diri dari belenngu dunia ini.jangan menjadikan dunia ini tujuan tetapi jadikanlah dunia ini sebagaisarana untuk mendapatkan kebahagiaan hidup di akhirat.
i. Berdo’a
Berdo’a merupakan kunci pamungkas di antara kunci-kunci yang ada dalam upaya pemberdihan diri. Karena doa menjadi senjata muslim dalam menghadapi bujukan setan yang selalu menyeru kapada hal-hal yang maksiat dan penyimpangan. Dengan rujuk dan kembali kepada Allah SWT, InsyaAllah segala rayuan syahwat yang di suguhkan tak lagi mempan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar