Kamis, 23 Desember 2010

Jika Saya Menjadi Pemimpin Masa Depan

Pada dasarnya arti dari pemimpin adalah seorang individu dalam suatu kelompok yang memebri tugas mengarahkan dan mengkoordinasi aktivitas kelompok yang relevan (sesuai dengan tugas) . oleh karena itu tidaklah mudah menjadi seorang pemimpin di masa depan yang semakin dikejar arus perubahan jaman dan globalisasi. Untuk itu dibutuhkan seorang pemimpin yang mempunyai jiwa kepemimpinan yang tinggi yang memiliki kecakapan dan kelebihan di satu bidang untuk mempengaruhi para anggota yang dipimpinnya.
Di dalam hidup ini, saya menginginkan untuk bisa memjadi soerang pemimpin dalam sebuah yayasan islam yang bergerak dalam bidang dakwah dan social. Seperti yang kiita ketahui bahwa kemaksiatan kini telah merajalela. Hal itu menyebabkan murka Allah dengan memberikan peringatan-peringatan melalui berbagai bencana yang terjadi di Indonesia. Bencana itupun tidak hanya menimpa orang-orang yang melakukan maksiat tetapi juga semuanya. Jadi semestinyalah sebagai orang yang beriman kita wajib untuk mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran.
Dengan dimulai dari diri saya sendiri mencoba untuk mempelajari dan memperbaiki diri dengan mengkaji dan memehami kitab suci Al-qur’an. Karena Al-qur’an sendiri diwahyukan melalui Rosululloh untuk memperbaiki akhlak para umat manusia. Karena hanya dengan Al-qur’an lah manusia bisa mempunyai akhlak yang mulia.
Jika akhlak umat ini buruk maka murka Allah akan selalu didapatkan, tetapi jika akhlak sudah baik maka segala pintu keberkahan, rohmat dan perbendaharaan langit dan bumi akan didapatkan. Setelah memahami dan mengerti saya akan menerapkannya di dalam kehidupan keluarga, kemudian mengajak para kerabat dan juga masyarakat luas.
Visi dan Misi
A. Visi
Terwujudnya masyarakat yang Islami dan Sejahtera
B. Misi
1. Untuk mengajak umat Islam kembali ke Al-Qur’an
2. Menciptakan rasa aman, keadilan dan kemasylahatan
3. Menegakkan amar ma'ruf nahi munkar
4. Mengayomi rakyat, mengatur dan menyelesaikan problem-problem yang dihadapi masyarakat.
Di bawah ini merupakan sifat-sifat pemimpin diantaranya :
1. Pemimpin yang adil
“Sesungguhnya Allah akan melindungi negara yang menegakkan keadilan walaupun ia kafir, dan tidak akan melindungi negara yang dzalim (tiran) walaupun ia muslim”. (Mutiara I dr Ali ibn Abi Thalib)
2. Pemimpin yang jujur:
Dari Ma’qil ra. Berkata: saya akan menceritakan kepada engkau hadist yang saya dengar dari Rasulullah saw. Dan saya telah mendengar beliau bersabda: “seseorang yang telah ditugaskan Tuhan untuk memerintah rakyat (pejabat), kalau ia tidak memimpin rakyat dengan jujur, niscaya dia tidak akan memperoleh bau surga”. (HR. Bukhari)
3. Pemimpin yang mau mencegah dan memberantas kemungkaran seperti korupsi, nepotisme, manipulasi, dll:
“Barang siapa melihat kemungkaran, maka hendaknya ia merubah dengan tangannya, jika tidak mampu, maka hendaknya merubah dengan lisannya, jika tidak mampu, maka dengan hatinya. Dan yang demikian itulah selemah-lemahnya iman”. (HR. Muslim)
4. Pemimpin yang bisa mempersatukan ummat, bukan yang fanatik terhadap kelompoknya sendiri:
Padahal Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menyatakan dalam Al Qur’an :
“ … Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian, orang-orang Muslim, dari dahulu … .” (QS. Al Hajj : 78)
Dalam menafsirkan ayat di atas, Imam Ibnu Katsir menukil satu hadits yang berbunyi : “Barangsiapa menyeru dengan seruan-seruan jahiliyah maka sesungguhnya dia menyeru ke pintu jahanam.” Berkata seseorang : “Ya Rasulullah, walaupun dia puasa dan shalat?” “Ya, walaupun dia puasa dan shalat, walaupun dia mengaku Muslim. Maka menyerulah kalian dengan seruan yang Allah telah memberikan nama atas kalian, yaitu : Al Muslimin, Al Mukminin, Hamba-Hamba Allah.” (HR. Ahmad jilid 4/130, 202 dan jilid 5/344)
5. Pemimpin yang amanah, sehingga dia benar-benar berusaha mensejahterakan rakyatnya. Bukan hanya bisa menjual aset negara atau kekayaan alam Indonesia untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya.
6. Pemimpin yang cerdas, sehingga dia tidak bisa ditipu oleh anak buahnya atau kelompok lain sehingga merugikan negara. Pemimpin yang cerdas punya visi dan misi yang jelas untuk memajukan rakyatnya.


Dalam kepemimpinan, planning kegiatan-kegiatan yang ingin dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Pengajian Umum
Pengajian umum adalah pengajian yang dibuka untuk umum, siswanya tidak terdaftar dan tidak diabsen. Materi pengajian lebih ditekankan pada hal-hal yang diperlukan dalam pengamalan agama sehari-hari.
2. Pendidikan
Pengamalan Al-Qur’an membawa ke pembentukan kehidupan bersama berdasar Al-Qur’an dan Sunnah Nabi. Kehidupan bersama ini menuntut adanya berbagai kegiatan yang terlembaga untuk memenuhi kebutuhan anggota. Salah satu kegiatan terlembaga yang dibutuhkan oleh anggota adalah pendidikan yang diselenggarakan berdasarkan nilai-nilai keislaman. Oleh karena itulah, di samping pengajian, juga menyelenggarakan pendidikan, baik formal maupun non-formal.
a. Pendidikan formal
Pendidikan formal yang ingin saya selenggarakan terdiri atas TK, SLTP. dan SMU. SLTP dan SMU. Tujuan dari penyelenggaraan pendidikan ini adalah untuk menyiapkan generasi penerus yang cerdas dan berakhlak mulia. Oleh karena itu, di samping memperoleh pengetahuan umum berdasar kurikulum nasional yang dikeluarkan oleh Depdiknas, siswa-siswa juga memperoleh pelajaraan diniyah.
Di samping diberi pelajaran diniyah, untuk mencapai tujuan tersebut siswa juga perlu diberi bimbingan dalam beribadah dan bermu’amalah. Untuk itu, para siswa yang memerlukan asrama diwajibkan tinggal di asrama yang disediakan oleh sekolah. Dengan tinggal di asarama yang dikelola oleh sekolah dan yayasan, siswa dapat dibimbing dan diawasi agar dapat mengamalkan pejaran diniyah dengan baik.
Di samping itu, siswa-siswa yang melakukan kenakalan yang umum dilakukan oleh remaja-remaja dapat dideteksi dan selanjutnya dibimbing semaksimal mungkin untuk menghentikan kenakalan-kenakalannya.
b. Pendidikan non-formal
Pendidikan non-formal yang diselenggarakan antara lain adalah kursus otomotif, kursus menjahit bagi siswi-siswi putri, dan bimbingan belajar bagi siswa-siswa.
3. Kegiatan Sosial
Kehidupan bersama yang dijalin tidak hanya bermanfaat untuk warga yayasan sendiri, melainkan juga untuk masyarakat pada umumnya. Dengan kebersamaan yang kokoh, berbagai amal sosial dapat dilakukan. Amal sosial tersebut antara lain adalah donor darah, pemberian santunan berupa sembako, pakaian, dan obat-obatan kepada umat Islam pada khususnya dan masyarakat apada umumnya yang sedang tertimpa mushibah, dan lain sebagainya.
4. Ekonomi
Kehidupan bersama juga menuntut adanya kerja sama dalam pengembangan ekonomi. Untuk itu, perlu diselenggarakan usaha bersama berupa simpan-pinjam. Dengan simpan-pinjam ini, siswa atau warga dapat memperoleh modal untuk mengembangkan kehidupan ekonominya. Di samping itu, siswa atau warga bisa tukar-menukar pengetahuan dan ketrampilan dalam bidang ekonomi. Misalnya, Seorang warga yang belum mendapat pekerjaan atau kehilangan pekerjaan dapat belajar pengetahuan atau ketrampilan tertentu kepada siswa warga yang lain sampai akhirnya dapat bekerja sendiri.
5. Kesehatan
Dalam bidang kesehatan, dilakukan rintisan untuk dapat mendirikan sebuah rumah sakit yang diselenggarakan secara Islami yang difungsikan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada siswa atau warga yayasan pada khususnya dan pada maasyarakat luas pada umumnya.
6. Penerbitan, Komunikasi, dan Informasi
Penerbitan, komunikasi, dan informasi merupakan sendi-sendi kehidupan modern, bahkan juga merupakan sendi-sendi globalisasi. Karena seiring berkembangnya jaman, peneritan, komunikasi dan informasi juga ikut andil besar dalam penyiaran dakwah, sehingga dalam penyampaiannya bisa dilakukan dengan menerbitkanmajalah-majalah islami dan website islami.

Kesimpulannya, bahwa pemimpin yang mempunyai sifat-sifat adil, jujur, tegas, berakhlak baik yang sesuai dengan syariat islam, dimana Syari'at Islam diperuntukkan bagi kemaslahatan hidup di dunia dan di akhirat. Dan cakupan syari'at Islam meliputi wilayah agama dan negara. syari'at Islam berlaku umum untuk seluruh umat manusia dan bersifat abadi sampai hari kiamat. Hukum-hukumnya saling menguatkan dan mengukuhkan satu sama lain, baik dalam bidang akidah, ibadah, etika maupun mu'amalah, demi mewujudkan puncak keridlaan Allah Swt, ketenangan hidup, keimanan, kebahagian, kenyamanan dan keteraturan hidup bahkan memberikan kebahagian dunia secara keseluruhan. Semua itu dilakukan melalui kesadaran hati nurani, rasa tanggung jawab atas kewajiban, perasaan selalu dipantau oleh Allah Swt dalam seluruh sisi kehidupan, baik ketika sendirian maupun di hadapan orang lain, serta dengan memuliakan hak-hak orang lain. Lebih lanjut lagi, Syari'at Islam merupakan satu-satunya syariat yang sesuai dengan perkembangan zaman, cocok untuk segala generasi, dan selaras dengan realitas kehidupan. Dalam prinsip-prinsip syariat Islam, terdapat kekuatan paripurna yang akan selalu membantu kita dalam menetapkan hukum yang selalu hidup, tumbuh, dan berkembang bagi kehidupan manusia dengan beragam latar-belakang budayanya. Syariat Islam yang dinamis sungguh menjamin rasa keadilan, ketenangan, dan kehidupan yang mulia dan bersih. Mampu membawa izzul Islam wal muslimin dalam bingkai Negara kesatuan republik Indonesia yang Baldatun Thoyibatun Wa Robbun Ghofur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar