Allah sebagai Pencipta semesta alam, Pencipta langit dan bumi, menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan da buah-buahan yang beraneka jenisnya, mengeluarkan yang hidup dan yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup, sebagaimana firman Allah dalam al-Qur’an Surat Fathir/35:27
“(Tidakkah kamu melihat bahwasanya Allah menurunkan hujan dari langit lalu Kami hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka macam jenisnya”)..
Dan surat al-An’am/6:95:
‘(Sesungguhnya Allah menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. (Yang memiliki sifat-sifat) demikian ialah Allah, maka mengapa kamu masih berpaling?”)
Allah adalah Maha Perkasa dan Maha Mengetahui.
Dialah yang menyisingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, menjadikan matahari dan bulan untuk perhitumgan, menjadikan bintang-bintang untuk jadi petunjuk jalan dalam kegelapan di daratan maupun di lautan.Sebagimana firman Allah dalam al-Qur’an surat al-An’am/6:96.
“(Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui’).
Allah adalah khaliq Pemelihara makhluk-Nya. Allah Maha Pencipta alam semesta dengan isinya beserta hukum-hukumnya.
Dan Allahlah yang menjadikan bintang-bintang sebagai petunjuk bagi manusia sebagaimana firman Allah dalam al-Qur’an surat al-An’am/6:97-98:
“(Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (Kami) kepada orang-orang yang mengetahui. Dan Dialah yang menciptakan kamu dari seorang diri, maka (bagimu) ada tempat tetap dan tempat simpanan. Sesungguhnya telah Kami jelaskan tanda-tanda kebesaran Kami kepada orang- orang yang mengetahui.”)
Sesungguhnya Allah adalah pemelihara segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi, tidak satupun yang terlepas dari pengawasan-Nya (yang diatur oleh hukum-Nya ). Sungguh luas kekuasaan Allah dan ilmu-Nya, sebagaimana digambarkan dengan jelas dalam surat al-Baqarah ayat 255. Ayat tersebut “(Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: "Hai Musa, kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan terang", karena itu kamu disambar halilintar, sedang kamu menyaksikannya”).
Ayat tersebut di atas menunjukkan bahwa Allah Pencipta alam semesta dengan isinya beserta hukum-hukumnya ( antara lain natural law) dan Allah juga yang menciptakan ilmu yang merupakan ilmu dasar dan yang kemudian dirumuskan atau dikembangkan oleh ahli ilmu pengetahuan. Tentu saja ilmu Allah bersifat mutlak dan manusia mempunyai keterbatasan untuk mengetahuinya. Keterbatasa ini juga merupaka sebab dari kemungkinan kesalahan formula ilmu yang dirumuskan oleh para ahli bahkan ketidak mampuannya untuk merumuskan formula sebagian ilmu tersebut.
Karena itu dalam agama Islam, Konsep Ketuhanan Yang Maha Esa dikembalikan kepada Wahyu (Revelation) dari Allah dan kepada risalah yang diterima oleh Rasul. Ke-Esaan Tuhan menurut konsep tersebut, bukan saja Esa dalam jumlahnya, melainkan Esa dalam segala-galanya. Esa dalam wujud –Nya, sifatnya dan perbuatan-Nya. Tidak ada sekutu bagi Allah dan tidak ada yang serupa dengan-Nya. Hal ini ditegaskan dalam firman-Nya dalam surat al-Ikhlas/112: 1-4 (“Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan,. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia".)
Demikianlah beberapa sifat Allah dan kekuasaan-Nya yang menunjukkan ke Esaan-Nya. Sesungguhnya sifat-sifat Allah adalah lebih banyak dari itu dan lebih konprehensif, sebagaimana di antaranya ada yang merumuskannya dengan asmaul husna yang jumlahnya 99 .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar